Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

TAKHRIJ HADITS TENTANG MENDATANGI DUKUN

TAKHRIJ HADITS TENTANG MENDATANGI DUKUN Penelitian  takhrij dilakukan dengan menggunakan metode takhrij al-hadits bi al-lafzh dengan menggunakan program CD Al-Maktabah al-Syamilah Versi 3.28 dengan kata kunci يَأْتُونَ الْكُهَّان . Menurut hasil pencarian, potongan hadits tesebut terdapat dalam kitab Sunan Abu Dawud, juz 1, hlm. 349; Musnad Ahmad , juz 39, hlm. 184, 185 dan 186; Sunan al-Kubra li al-Baihaqi, juz 8, hlm. 138; Mu’jam al-Kabir li al-Thabrani , juz 14, hlm. 326 dan 327. Berikut ini dikemukakan secara lengkap teks hadits tersebut serta jalur-jalur sanadnya:       سنن أبي داود (ج 1\ ص 349) باب تَشْمِيتِ الْعَاطِسِ فِى الصَّلاَةِ. رقم : 931 حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى ح وَحَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ - الْمَعْنَى - عَنْ حَجَّاجٍ الصَّوَّافِ حَدَّثَنِى يَحْيَى بْنُ أَبِى كَثِيرٍ عَنْ هِلاَلِ بْنِ أَبِى مَيْمُونَةَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ الْحَكَمِ السُّلَمِىِّ قَالَ صَ

Takhrij Hadits tentang Azab Bagi Pembuat Lukisan

BAB I PENDAHULUAN A.       LATAR BELAKANG     Meneliti kebenaran suatu berita, merupakan bagian dari upaya membenarkan yang benar dan membatalkan yang batil. Kaum muslim sangat besar perhatiannya dalam segi ini, baik untuk penetapan suatu pengetahuan atau pengambilan suatu dalil. Terlebih jika hal itu berkaitan dengan riwayat hidup Nabi mereka atau ucapan dan perbuatan yang dinisbahkan kepada beliau.Hal ini merupakan langkah pertama dan upaya realistis yang harus dilakukan sebelum melakukan pemahaman dan kajian lebih lanjut.     Adalah kewajiban kaum muslim untuk memahami hadits dengan semua ciri khas dan karekteristik yang komprehensif, saling melengkapi, seimbang dan penuh kemudahan. Kaum muslim juga harus memperhatikan dan berusaha memahami hadits Nabi dengan sebaik-baiknya dan berinteraksi dengannya dalam aspek hukum dan moral. Artinya, dalam pemahaman terhadap hadits, kontak dialogis antara nash dengan setting sosial budaya ketika hadits itu muncul harus dipahami.