Langsung ke konten utama

Kerbau Tewas karna Gosip

 




1.Sepulang dari sawah, KERBAU rebahan di kandang dg wajah lelah dan nafas yg berat. Lalu datanglah seekor anjing, dan kerbau berkata: "Ah..., temanku, aku sangat lelah, kalo boleh besok aku mau istirahat sehari aja".
2. ANJING pergi dan di tengah jln dia berjumpa dg kucing, lalu anjing berkata: "Tadi saya ketemu kerbau, katanya dia besok mau istirahat dulu. Sudah sepantasnya sebab boss kasih kerjaan terlalu berat".
3. KUCING lalu cerita pd kambing: "Kerbau komplain boss kasih kerjaan terlalu bnyk dan berat, besok dia gak mau kerja lagi".
4. KAMBING pun ketemu ayam dan dia bilang:
"Kerbau gak senang kerja dg boss lg, mgkn dia sudah ada kerjaan yg lebih baik".
5. AYAM pun berjumpa dg monyet dan dia bercerita pula: "Kerbau gak akan kerja lg untuk boss dan mau kerja di tempat lain".
6. Saat malam, MONYET bertemu dengan si Boss dan berkata:
"Boss, si kerbau akhir² ini sudah berubah sifatnya dan mau tinggalin boss untuk kerja di boss yg lain".
7. Mendengar ucapan monyet, sang BOSS MARAH BESAR dan tanpa konfirmasi lg, dia lgsg menyembelih si kerbau krn dinilai telah berkhianat kpdnya.
Padahal ucapan asli kerbau:
"SAYA LELAH DAN BESOK MAU ISTIRAHAT SEHARI AJA".
Lewat bbrp *teman* ucapan ini telah berubah dan sampai kpd sang boss menjadi:
"Si kerbau akhir² ini telah berubah sifatnya dan mau tinggalin bossnya dan kerja pd boss yg lain".
Jadi apa maknanya???
1. Kadang SATU PEMBICARAAN BERHENTI cukup sampai di telinga kita aja dan GAK USAH sampai ke telinga org lain.
2. JGN TELAN BULAT² atau percaya begitu aja SETIAP BERITA atau perkataan org lain meski itu keluar dari mulut org terdekat kita. Kita perlu CHECK & RECHECK KEBENARANNYA sblm bertindak atau memutuskan sesuatu, konfirmasi lgsg ke sumbernya.
3. KEBIASAAN MENERUSKAN PERKATAAN/berita dari org lain dgn menambah atau menguranginya atau menggantinya dgn persepsi & asumsi kita sendiri BISA BERAKIBAT FATAL.
4. Jika RAGU dgn ucapan/berita dari seseorg atau siapa pun, sebaiknya kita tanya langsung kpd YBS untuk KONFIRMASI KEBENARANNYA.
Gimana menurutmu???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ZIKIR VERSI TAREKAT

1. Enam tingkatan dalam persiapan zikir, I. Berniat Dalam niat itu diucapkan : "Ilaahi anta maqshuudii wa ridhaka mathlubi". (Ya Allah, Engkaulah yang aku maksud dan keridhaan-Mulah yang aku cari). II. Duduk Tarekat. Yaitu duduk seperti duduk tahiyat terakhir dalam sholat, kepala ditundukkan ke sisi kiri. III. Rabithatu Mursyid (rasa pertalian dgn Nabi Muhammad saw). 1. Mengucapkan: "Assalmu alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wabarakatuh". Pada tingkat ini seolah-olah Nabi Muhammad saw hadir di depan kita bersalaman. 2. Kemudian mengucapkan: "Assalamu 'alaina wa 'ala ibadishshalihin". Mengucapkan salam atas diri dan hamba-hamba Allah swt yg sholeh. IV. Bertobat. A. Membaca Istighfar tujuh kali Diniatkan supaya diampunkan oleh Allah swt dosa kita, yaitu: 1. Mata, 2. Telinga, 3. Hidung, 4. Mulut, 5. Tangan, 6. Kaki, dan 7. Syahwat. B. Membaca Istighfar tujuh kali untuk diampunkan dosa bathin, yait

TAKHRIJ HADITS TENTANG MENDATANGI DUKUN

TAKHRIJ HADITS TENTANG MENDATANGI DUKUN Penelitian  takhrij dilakukan dengan menggunakan metode takhrij al-hadits bi al-lafzh dengan menggunakan program CD Al-Maktabah al-Syamilah Versi 3.28 dengan kata kunci يَأْتُونَ الْكُهَّان . Menurut hasil pencarian, potongan hadits tesebut terdapat dalam kitab Sunan Abu Dawud, juz 1, hlm. 349; Musnad Ahmad , juz 39, hlm. 184, 185 dan 186; Sunan al-Kubra li al-Baihaqi, juz 8, hlm. 138; Mu’jam al-Kabir li al-Thabrani , juz 14, hlm. 326 dan 327. Berikut ini dikemukakan secara lengkap teks hadits tersebut serta jalur-jalur sanadnya:       سنن أبي داود (ج 1\ ص 349) باب تَشْمِيتِ الْعَاطِسِ فِى الصَّلاَةِ. رقم : 931 حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى ح وَحَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ - الْمَعْنَى - عَنْ حَجَّاجٍ الصَّوَّافِ حَدَّثَنِى يَحْيَى بْنُ أَبِى كَثِيرٍ عَنْ هِلاَلِ بْنِ أَبِى مَيْمُونَةَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ الْحَكَمِ السُّلَمِىِّ قَالَ صَ

KISAH SINGA DAN GAJAH

Di sebuah hutan terdapat raja hutan (singa) yang merasa dirinya hebat, dan untuk melegalisasikan kehebatannya, maka si singa bertanya kepada sebagian penghuni hutan. Bertanyalah si singa kepada seekor gorila. Singa: “Hai gorila, siapakah yang paling gagah di hutan ini?” Gorila: “Anda tuanku Baginda.” Banggalah si singa mendengar itu. Kemudian ia bertemu dengan seekor banteng. Singa: “Hai banteng, siapakah yang paling gagah dan hebat di hutan ini?” Banteng: “Sudah tentu Anda Baginda Raja hutan.” Mendengar jawaban-jawaban dari sebagian hewan yang ia temui, merasa sombonglah si singa. Kemudian ia berjalan kembali dengan PDnya, dan di tengah jalan ia bertemu dengan seekor gajah. Singa: “Hai gajah,Kau adalah hewan dengan hidung,telinga,dan badan terbesar di hutan ini,mungkin otakmu juga sebesar tubuhmu,,aku mau tanya, siapakah yang paling gagah dan perkasa di hutan ini?” akan Tetapi gajah tidak menjawab, dan di luar dugaan singa, gajah langsung menghajar dan menginja