Saudaraku mohonlah perlidungan
kepada Allah swt dari Iblis dan anak keturunannya, karena sebaik-baik
perlidungan, adalah perlindunganNya jua. Iblis dan keturunan sangat lihai dan
licik serta tak henti-hentinya menggoda manusia bahkan masuk ke dalam kulit dan
daging manusia, seperti mengalirnya darah di dalam urat sampai manusia terjerumus ke dalam
kemaksiatan,
Dalam hadit yang bersumber dari
Rasulullah saw. Disebutkan bahwa beliau pernah bersabda, “Barangsiapa
memohon perlindungan kepada Allah sekali, nicaya Allah akan melindunginya pada
hari itu.”
Dalam hadits lain, beliau
bersabda, “Tutuplah pintu-pintu kemaksiatan dengan isti’adzah (memohon
perlindungan), dan bukalah pintu-pintu ketaatan dengan tasmiyah (membaca basmalah).”
Diriwayatkan oleh Muqatil dari
Az-Zuhri dari urwah dari Siti Aisyah r.a. dia bercerita, “Pada suatu sore, para
sahabat berangkat menuju Rasulullah saw. Di antara mereka ada Abu Bakar, Umar
bin Khattab, Salman, dan Ammar bin Yasir r. a. Kemudian beliau keluar dalam
keadaan berkeringat akibat penyakit panas. Keringatnya menetes seperti mutiara.
Kemudian beliau mengusap dahinya seraya berkata, “Semoga Allah melaknat si
terlaknat itu,” sebanyak tiga kali.
Kemudian Ali r.a. berkata, kepada
Rasulullah saw., “Demi ayah ibuku dan dirimu, siapakah yang terlaknat itu?”
Beliau menjawab, “Iblis yang sangat hina, musuh Allah, dia masukkan ekornya ke
dalam duburnya, lalu bertelur tujuh butir telur dan mereka itulah anak-anaknya
yang ditugaskan untuk menggoda anak cucu Adam, salah satunya bernama Mudahisy
yang ditugaskan menggoda ulama dan mencampakkan mereka dalam hawa nafsu.
Yang kedua bernama Hudaits, dia
bertugas menggoda orang yang shalat, melupakan mereka dari berdzikir dan
menghilangkan hafalan. Dia menaruh rasa kantuk dan menguap sehingga salah
seorang dari mereka tertidur, lalu dikatakan kepadanya, “Sungguh engkau telah
tertidur.” Kemudian dia berkata, berkata, “Aku belum tertidur sehingga dia
masuk shalat tanpa wudhu. Demi dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya,
seseorang dari mereka selesai shalat dan tidak mendapatkan setengah,
seperempat, bahkan tidak sepersepuluh pahala shalat dan dosanya lebih banyak
daripada pahalanya.
Ketiga bernama Zalbanu, dia
menggoda orang-orang yang ada di pasar. Dia menyuruh mereka berbuat curang dan
berdusta dalam jual beli.
Keempat bernama Bitr, dia
bertugas merobek kantong dan merusak wajah serta serapah ketika terjadi musibah
sehingga terhapuslah pahala orang yang mendapat musibah tersebut.
Kelima bernama Mansuth, dia
bertugas membawa berita-berita bohong, adu domba, umpatan, dan fitnah sehingga
semua orang berbuat dosa.
Keenam bernama Wasim, dia
ditugaskan bertempat di dubur, meniupkan godaan ke saluran sperma dan kemaluan wanita
dan laki-laki sehingga masing-masing berzinah satu dengan yang lain.
Ketujuh bernama A’war, dia setan
yang bertugas mencuri, dia yang mengatakan kepada pencuri, “dengan mencuri
berarti kamu telah menghilangkan kesulitanmu, menunaikan kewajiban agamamu dan
menutupi auratmu, kemudian bertobatlah.”
Sumber: Manaqib Syekh Abdul Qadir
Al-Jailani, Perjalanan Spiritual Sulthanul Auliya, Habib Abdullah Zakiy Al-Kaaf,
CV. Pustaka Setia, 2009.
Komentar
Posting Komentar